Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tuesday, June 9, 2020

Hasil soal online bahasa Jawa

Wayang

A. Pengertian Wayang

Wayang ialah suatu bentuk pementasan tradisional yang dihidangkan oleh seorang pencerita, dengan memakai boneka dan sejenisnya sebagai media pementasan. Pengertian lain dari Wayang ialah seni pementasan asli Indonesia yang tumbuh pesat di Pulau Jawa dan Bali. Pementasan ini juga terkenal di jumlah kawasan seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya juga mempunyai beberapa budaya wayang yang termotivasi oleh kebudayaan Jawa dan Hindu.


B. Jenis-jenis Wayang

jenis wayang, ada 4 wayang yang dianggap popular di Indonesia. Keempat wayang tersebut diantaranya sebagai berikut. Wayang Beber Dari berbagai jenis wayang di Indonesia, wayang Beber diketahui sebagai wayang tertua di Indonesia. Menurut informasi yang dikutip dari laman Indonesia.go.id, wayang jenis ini pertama kali dikenal di Indonesia pada tahun 1223 M tepatnya pada zaman kerajaan Jenggala. Pada masa tersebut, wayang Jenggala dikenal dengan bentuk gambar yang ada di atas daun siwalan atau lontar. Penamaan wayang Beber ini sendiri berasal dari cara memainkannya. Pertunjukan wayang ini dilakukan dengan membeberkan atau membentangkan layar atau kertas yang berupa gambar. Wayang ini dimainkan dengan cara menguraikan cerita lakon melalui gambar yang tertera pada kertas atau layar tersebut. Pada awalnya, wayang Beber menceritakan berbagai kisah dari Mahabarata dan Ramayana. Namun seiring perkembangan zaman, wayang ini mulai menceritakan kisah-kisah sesuai dengan masanya mulai dari kisah-kisah raja di Jawa, kisah-kisah mengenai dakwah Islam, hingga kondisi masyarakat sehari-hari seperti menanggapi dan mengkritisi kondisi masyarakat saat ini dalam bidang politik, pemerintahan, ekonomi, pembangunan dan juga sosial budaya. Wayang Purwa Sama seperti Wayang Beber yang dianggap popular, Wayang kulit jenis ini, juga dikatakan sebagai wayang paling tersohor di Indonesia. Menurut Pandam Guritno (1988) dalam karya Wayang yang dikutip dari laman Indonesia.go.id, Kebudayaan Indonesia dan Pancasila menganalisis bahwa ketenaran Wayang Purwa tidak terlepas dari kegemaran dan dukungan masyarakat Jawa yang gemar menggelar pertunjukan dari wayang kulit jenis ini. Sementara itu, wayang ini pertama kali dikenal di Indonesia pada abad ke-11 tepatnya pada masa pemerintahan raja Airlangga. Pada masa tersebut, dikisahkan sang raja mempunyai hasrat membuat wayang purwa karena ia mempunyai minat dan senang pada cerita dan riwayat para nenek moyangnya, tercantum dalam serat Pustakaraja Purwa. Raja kemudian melihat Candi Penataran di Blitar dan melihat arca para dewa dan gambar yang diukir sepanjang tembok batu sekeliling candii yang menceritakan tentang Rama. Ukiran candi inilah yang pada akhirnya memberi inspirasi kepada raja untuk membuat Wayang Purwa. Wayang ini berbentuk pipih dan terbuat dari kulit kerbau atau kambing. Lengan dan kaki dari wayang jenis ini juga dapat digerakkan. Sementara kisah-kisah yang dibawakan seputar cerita Ramayana dan Mahabarata. Wayang kulit Purwa sendiri terdiri dari beberapa gaya atau gagrak seperti gagrak Kasunanan, Mangkunegara, Ngayogjokarto, Banyumasan,Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan sebagainya. Wayang Golek Selain wayang yang dibuat dengan media kulit, terdapat pula wayang yang menggunakan media kayu atau berbentuk tiga dimensi. Wayang tersebut disebut dengan wayang golek. Jika wayang Beber dan wayang purwa lebih banyak tersebar di daerah Jawa bagian Timur dan juga Tengah, maka wayang golek lebih banyak tersebar di kawasan Jawa bagian Barat. Wayang jenis ini diperkirakan telah muncul di Indonesia pada abad ke-17 sebagai bentuk pengembangan dari wayang kulit. Dalam pertunjukan Wayang Golek ini sama seperti pertunjukan wayang lainnya, lakon dan cerita di mainkan oleh seorang dalang. Yang membedakan adalah bahasa pada dialog yang di bawakan adalah bahasa sunda. Pakem dan jalan cerita wayang Golek juga sama dengan wayang kulit, contohnya pada cerita Ramayana dan Mahabarata. Namun yang membedakan adalah pada tokoh punakawan, penamaan dan bentuk dari punakawan memiliki versi tersendiri yaitu dalam versi sunda. Seiring dengan berkembangnya jaman, wayang golek tidak hanya menceritakan tentang kisah Ramayana dan Mahabarata namun juga menceritakan tentang kisah-kisah islami dan hikmah kehidupan sehari-hari. Selain itu pada masa pemerintahan kerajaan Mataram, wayang golek ini justru pernah menjadi media untuk penyebaran agama Islam. Wayang Orang Wayang yang cukup popular di Indonesia yang terakhir adalah wayang Orang. Wayang ini merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional Jawa, khususnya Jawa Tengah. Kesenian wayang jenis ini pertama kali muncul pada abad ke-18 di Solo oleh KGPAA Mangkunegoro I. Pada wayang Jenis ini, lakon wayang dimainkan langsung oleh orang yang berdandan seperti penokohan wayang. Kemunculan wayang Orang terinspirasi dari seni drama yang berkembang di Eropa. Keinginan Mangkunegoro I inilah yang pada akhirnya mendasari terwujudkan wayang Orang ini.

Baca selengkapnya di artikel "Jenis-Jenis Wayang di Indonesia: Beber, Purwa hingga Golek",

Sengkalan

Monday, June 8, 2020

Pembelajaran Online

pada masa pandemi ini mau tidak mau semua siswadan guru diwajibkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh atau daring. yang memanaatkan berbagai aplikasi yang sudah disediakan. penerapan WFH ini menjadi sebuah kebiasaan baru untuk sebagian besar masyarakat Indonesia.
pembelajaran online

Produk Kerajinan




lampion di atas adalah salah satu kerajinantanga yang dibuat olah Siswa-siswi SMAN 1 Kesamben dari bahan bekas berupa sendok plastik yang di cat. 
Harga Rp. 35.000/pcs
berminat sms/wa 082149030109

Pelatihan Lanjutan Sagusablog

dalam era digital ini seoang guru diwajibkan untuk mengikuti perkembangan jaman dan melekakan teknologi yang semua serba cepat dan dapat diakses dimana saja. apalagi pada masa pandemi seperti sekarang ini matu tidak mau sebagai guru harus bisa melakukan pembelajaran jarak jauh (daring) yang tidak akan lepas dari berbagai aplikasi melalui internet. untuk itu kita sebagi guru terbantu dengan adanya Ikatan Guru Indonesia (IGI) yang mana guru dari berbagai penjuru Indonesia bergabung menjadi satu untuk saling sharing dan berbagi pengalaman satu sama lain. salah satu Tindakan yang dilakukan IGI adalah melakukan seminar atau pelatihan salah satunya adalah pelatihan untuk membuat blog yang disebut SAGUSABLOG. dimana pelatihan ini mengharuskan guru untuk membuat blog yang berfungsi sebagi sarana pembelajaran dan komunikasi untuk siswa. Masih belum terlambat untuk bisa bergabung dan menyusul guru-guru dari berbagi penjuru Indonesia yang telah lulus di glombang 1-40, jangan sampai ketinggalan ya segera bergabung dan mendaftar untuk pelatihan di glombang 41 selanjutnya. di bawah ini adalah salah satu contoh video pembelajaran untuk untuk mengelola blog.







Friday, June 5, 2020

Silabus

sebelum membuat RPP kita harus membuat silabus bahasa jawa seperti contoh dibawah ini

Soal Bahasa Jawa

contoh soal bahasa Jawa. umtuk mengerjakan silahkan klik disini dengan token :JUJUR


Waktu Pengerjaan: 30:00 menit!

RPP

Sebelum melakukan proses belajar mengajar, sebagai seorang guru diwajibkan untuk melakukanperencanaan yng matang agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan tujuan kegiatan belajar mengajar dapat tercapai. Jadi setiap guru harus bisa membuat RPP. Dibawah ini ada contoh RPP bahasa jawa. Silahkan klik disini

Sejarah Aksara Jawa

Cerita Aji Saka
Asal mula aksara jawa erat kaitannya dengan Legenda Ajisaka, seorang pemuda sakti dari Majethi bersama dua orang punggawa (abdi) setianya yaitu Dora dan Sembada. Kedua abdi ini sama-sama setia dan sakti. Satu saat Ajisaka ingin pergi meninggalkan pulau Majethi. Dia menunjuk Dora untuk menemaninya mengembara. Sedangkan Sembada, disuruh tetap tinggal di pulau Majethi. Ajisaka menitipkan pusaka andalannya untuk dijaga oleh Sembada. Dia berpesan supaya jangan menyerahkan pusaka itu kepada siapa pun, kecuali pada Ajisaka sendiri.
Lain kisah, di pulau Jawa ada sebuah kerajaan yang sangat makmur sejahtera yaitu kerajaan Medhangkamulan. Rakyatnya hidup sejahtera. Kerajaan Medhangkamulan dipimpin oleh seorang raja arif bijaksana bernama Dewatacengkar. Prabu Dewatacengkar sangat cinta terhadap rakyatnya.
Pada suatu hari ki juru masak kerajaan Medhangkamulan yang bertugas membuat makanan untuk prabu Dewatacengkar mengalami kecelakaan saat memasak. Salah satu jarinya terkena pisau hingga putus dan masuk ke dalam masakannya tanpa dia ketahui. Disantaplah makanan itu oleh Dewatacengkar. Dia merasakan rasa yang enak pada masakan itu. Dia bertanya daging apakah itu. Ki juru masak baru sadar bahwa dagingnya disantap Dewatacengkar dan menjawab bahwa itu adalah daging manusia. Dewatacengkar ketagihan dan berpesan supaya memasakkan hidangan daging manusia setiap hari. Dia meminta sang patih kerajaan supaya mengorbankan rakyatnya setiap hari untuk dimakan.